Dua sayap Partai Gerindra, Organisasi Kristen Indonesia Raya (KIRA) dan Persatuan Tionghoa Indonesia Raya (PETIR) mendeklarasikan dukungannya ke pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
KIRA dan PETIR berfokus menggerakan anggotanya untuk mendukung Jokowi-JK. "KIRA terdiri dari 50 ribu orang dari seluruh Indonesia," ujar Pimpinan KIRA, Lintong Manurung dalam deklarasi di Cemara 6 Art Gallery-Cafe, Jakarta Pusat, Selasa (1/7/2014).
Lintong mempertimbangkan bahwa Jokowi dianggap sebagai sosok yang menawarkan perubahan dan demokratis. "Kami sangat khawatir dengan salah satu capres yang kurang demokratis. Bisa dilihat wawancara beliau dengan salah satu wartawan Amerika, Allan Nairn, dia bilang Indonesia belum siap demokrasi," ucap Lintong.
Lintong percaya jika Jokowi menjadi presiden, posisi strategis akan diduduki oleh orang yang berkapasitas dan kredibel. Ia juga yakin Jokowi merupakan sosok yang demokratis. "Dia setia terhadap UUD, di mana hak-hak sebagai manusia dijamin. Ia takut pada konstitusi dan kehendak rakyat. Itu yang buat kami sangat simpatik," ujar Lintong.
Sedangkan pendiri PETIR Nanek Nandwani, mengaku kecewa dengan sikap kepemimpinan Gerindra. "Setahun belakangan kami baru melihat seperti apa sifat asli pemimpin partai kami. Karena itulah kami membelokkan dukungan," ujar Nanek.
Acara deklarasi ini ditutup dengan pemakaian baju kotak-kotak. Selain itu, para anggota KIRA dan PETIR juga menyanyikan lagu "Salam Dua Jari"